Sunday, August 7, 2016

[Nusantara] Chapter 6 - Penjelasan

Chapter 6 – Penjelasan






[3rd Person Point of View]


“Jadi… Sekarang gua harus apa ?”


<Pertama…>


Memecah keheningan akibat pemandangan “Baru” yang mereka berdua lihat beberapa saat lalu, Rio menanyakan arah tujuan mereka selanjutnya. Baginya yang menjadi korban pemaksaan Nusa, ia memiliki hak untuk menanyakan hal ini.


<…Kita harus menuju ke wilayah [Kekaisaran Mangaka Sinanoide]>


“[Kekaisaran Mangaka Sinanoide] ?”

Sedikit kebingungan, Rio pun akhirnya hanya bisa mengulang kembali nama wilayah yang akan mereka tuju saat ini. Melihat reaksi Rio, akhirnya Nusa pun melanjutkan kembali omongannya...


<Tuan ini sebenernya bodoh ya ?>


“Oi ! Apa maksud lu sialan bilang gua bodoh !? Ha !”


<Tuan masih belum Sadar juga ?>


“Ha !?”


Kebingungan oleh ucapan Nusa, Rio hanya dapat bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.


<Haaa~ biar saya kasih tahu Tuan… coba perhatikan kata [Sinanoide] pada nama wilayah yang akan kita tuju, Seandainya Tuan masih kebingungan, silakan Tuan coba tulis ditanah menggunakan ranting kecil yang berada didekat kaki Tuan>


Karena Rio masih kebingungan akan ucapan Nusa, ia pun akhirnya mengikuti saran dari Nusa dan mengambil ranting kecil yang berada di sebelah kanan kakinya. Saat ini Rio sedang duduk tepat dibawah pohon berdaun biru dan ungu. Setelah itu, ia mencoba untuk menulis ulang kata [Sinanoide] pada permukaan tanah.


<Sekarang coba Tuan Tulis huruf alphabet itu satu persatu dan setiap alphabet yang Tuan tulis hapuslah alphabet yang berada didalam kata [Sinanoide]>


Mendengar perkataan Nusa, Rio hanya bisa mengangguk patuh dan mengikuti perintah Nusa tahap demi tahap.


“…[I],[A]… ini kan !”


<Apakah sekarang Tuan Sudah paham apa yang akan kita lakukan saat ini ?>


“iya… tapi… ini kan ? Serius lu ?”


Disaat kebingungan karena ia menemukan fakta mengejutkan mengenai hal yang akan ia lakukan, Rio hanya bisa membuka lalu menutup kembali mulutnya layaknya seekor ikan tanpa air.


<Jika Tuan masih tidak percaya, silahkan Semtuh saya lalu katakan—>


“[Open Map] !”


Diikutinya saran Nusa, ia pun melapalkan mantra [Open Map]. Seperti namanya, kemampuan ini membuat sebuah peta wilayah berbentuk 3 dimensi. Namun, apa yang muncul dihadapannya adalah—


“Pan…gea ?”


<Seperti yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan sejarah tingkat 2>


“…”


“Kok si Sialan tau jurusan gua sih ?” itulah yang sebenarnya ingin ia ucapkan namun ia merubah pikirannya. Menurutnya hal yang lebih penting saat ini adalah kenapa ia bisa kembali hingga ke masa dimana benua pertama didunia----[Pangea] ini pernah berada. Selain itu, hal yang membuatnya tidak habis pikir adalah bagaimana bisa nama tempat yang sangat penting baginya bisa terhubung dengan [Pangea].


“Tung-tunggu sebentar, kalau begitu… se-sebelum lebih jauh lagi, pertama coba tolong jelasin mengapa gua bisa ngegunain Sihir atau [Magic]”


<Kalau soal itu…>


Nusa mulai menjelaskan alasan mengapa Rio bisa menggunakan [Magic]. Semuanya bermula dari “Kontrak Jiwa” yang telah dilakukan olehnya. Singkatnya, saat ini Rio bisa menggunakan ke Sembilan elemen sihir dan ke Sembilan elemen tersebut bisa ia gunakan jika ia memiliki [Mana] yang cukup. Selain itu, saat ia menggunakan [Magic] atau sihir, ia akan merasakan panas diseluruh tubuhnya.


<… Oleh karena itu, saat ini [Mana] milik Tuan hanya tinggal tersisa setengahnya karena biarpun Tuan sudah melakukan “Kontrak Jiwa” pada dasarnya Tuan Tetap saja bukanlah penghuni asli dari Zaman ini sehingga [Mana] milik Tuan tidak akan terisi kembali dengan sendirinya>


“la-lalu gimana caranya gua ngisi [Mana] kalo udah abis ?”


Mendengar penjelasan layaknya sebuah Game, Rio hanya bisa tercengang namun disisi lain baginya hal ini lebih mudah dipahimi dibandingkan dengan penjelasan dengan cara yang lebih normal.


<Kalau Soal itu, Apakah Tuan ingat mengenai kemampuan [Absorb] yang saat itu tuan gunakan untuk menghentikan serangan [Magic] milik musuh ?>


“Ah !”


Nusa menjelaskan dengan cara yang sangat mudah untuk dipahami oleh Rio.


<Itu adalah salah satu kekuatan yang Saya miliki namun saat ini Tuan juga bisa menggunakannya karena Tuan sudah melakukan “Kontrak Jiwa” selain itu kemampuan ini juga tidak memerlukan [Mana] sama sekali… sebaliknya, Tuan akan mendapatkan [Mana] dengan cara menyerap kemampuan musuh dan serangan [Magic] musuh akan dikonversikan oleh kemampuan itu untuk menjadikannya [Mana] milik Tuan>


Mendengar penjelasan dari Nusa, Rio pun mulai berpikir bahwa saat ini ia benar-benar melakukan sebuah Cheat dalam kehidupan nyata, mungkin lebih tepatnya didunia yang bahkan bisa dikatakan jauh berada dimasa lalu.


<Namun…>


Disaat ia berpikir mengenai dirinya yang layaknya seorang Cheater ini, Nusa melanjutkan omongannya dengan nada yang semakin berat.


<…Layaknya pedang bermata dua, kemampuan Tuan yang didapatkan dari “Kontrak Jiwa” ini hanyalah sebatas berguna untuk menghadapi serangan dari sesama [Magic User], Dengan kata lain—>


“—gua ga berdaya ngelawan orang yang ngegunain serangan tipe fisik, gitu ?”


<Seperti itulah, namun tenang saja… selama Tuan memiliki [Mana] yang cukup tuan bisa menggunakan kemampuan dari jenis dan tipe apapun itu untuk melawan [Physical User]>


“Dengan kata lain, gua bisa aja ngegunain [Create] selama gua punya persediaan [Mana] yang cukup, gitu ?”


<Benar, Selain itu juga Tuan masih memiliki kemampuan lain seperti…>


Nusa pun kembali menjelaskan kemampuan lainnya yang bisa digunakan oleh Rio tanpa memerlukan [Mana] sekalipun. Kemampuan yang bisa Rio gunakan secara Cuma-Cuma atau ia menyebutnya dengan [Free Skill] antara lain [Absorb], [Create], [Nature’s Eyes], [Open Map], [Copy], [Cut], [Paste], [Upgrade], [Magic Barier], [Direct Talk], [Resize], [Magic’ Cancel], [Magic’s Erase], [Aura Setting], dan [Furia’s Knowledge].


“Oi ! dari semua yang lu sebutin, rata-rata gua tau gunanya semua, Cuma [Furia Knowledge] tuh apaan ?”


<Ah ! kalau soal itu, kata [Furia] sendiri berasal dari bahasa [Harya] dari kata [Furiakorufra] artinya Tanah Megah atau Daratan Induk,  singkatnya benua yang selama ini kalian sebut dengan [Pangea] dulu mempunyai nama asli yaitu—>


“[Furia], terus artinya gua secara ga langsung punya semua pengetahuan yang berada di [Furia] ini gara-gara kemampuan [Furia’s Knowledge], gitu maksud lu?”


<Kurang lebihnya apa yang Tuan katakan itu benar… namun, lebih tepatnya kemampuan yang Tuan dapatkan dari [Furia’s Knowledge] sendiri hanyalah pengetahuan umum saja… singkatnya pengetahuan yang bahkan anak SMP saja tahu>


Setelah memastikan beberapa hal yang menurutnya penting, Rio pun memastikan hal yang sejak tadi mengganjal di hatinya sejak pertama kali ia tiba di tempat yang mereka sebut dengan [Furia] ini.


“Naaa~ jujur aja dari kemaren gua penasaran, kenapa dari semua nama sama kata yang gua denger kebanyakan pake bahasa inggris ?”


<Aaaa~ kalau soal itu, sebenarnya hanya untuk memudahkan Tuan untuk mengerti saja soalnya kalau pakai bahasa Indonesia sedikit gimana~ gitu>


“Oiiiii~ sekarang juga lu minta maaf ke semua orang di Indonesia !!!”


Setelah rasa ingin tahunya hilang, Rio pun melanjutkan pertanyaannya—


“Terus kalo gitu, gimana caranya gua bisa ngerubah sejarah itu sendiri ?”


<Kalau Soal itu… jujur saja saya juga tidak terlalu paham karena Tugas yang saya terima sejak saya diciptakan hanyalah untuk mencari orang dari masa depan untuk merubah masa depan itu sendiri>


“Gimana bilangnya ya… orang yang nyiptain lu itu kayanya gak tau diri ya ?”


<>


“Kalo gitu berarti kurang lebih gua bebas ngelakuin apa aja selama sejarahnya bisa berubah, gitu kali ya ?”


Selagi Rio mulai bersiap-siap memasukkan semua barang-barangnya kedalam Shoulder Bag miliknya, Nusa pun melanjutkan ucapannya—


<Tapi satu hal yang saya tahu, Tuan juga memiliki batasan untuk melakukan suatu tindakan dalam merubah sejarah>


“Batasan ?”


<Iya, Pertama… karena Tuan telah melakukan “Kontrak Jiwa” maka dengan kata lain jika Saya hancur maka Tuan juga akan hancur namun Jika Tuan mati maka saya akan kembali ke masa Tuan untuk mencari kandidat lainnya. Kedua… saat ini Jiwa Tuan terhubung dengan dua hal, hal pertama adalah “Kontrak Jiwa” dengan saya dan yang kedua adalah tempat yang menghubungkan Tuan dengan Dunia ini dengan kata lain—>


Sebelum Nusa menyelesaikan kalimatnya, Rio memotong selagi mengalihkan matanya kearah sungai dimana hal kedua tersebut berada—


“—Jamban !”


<…benar dengan kata lain hal kedua yang menghubungkan Tuan dengan dunia ini adalah Bilik Toilet tempat Tuan berada sebelum pergi menuju tempat ini, oleh karena itu jika Tuan kehilangan ataupun Bilik Toilet tersebut hancur maka biarpun Tuan telah selesai mengubah masa depan, Tuan tidak akan pernah bisa kembali ke masa Tuan berada saat ini>


“Serius lu !?” selagi memikirkan hal ini, keringat mengalir deras dari sekujur tubuh Rio, namun setelah ia pikirkan beberapa kali akhirnya ia pun mencapai sebuah kesimpulan—


“Aaaarrrrrgggghhh ! haaaa~… entah kenapa kayanya gua udah ga peduli lagi, lanjutin !”


<Dan yang Terakhir… apapun keadaannya, Tuan tidak boleh memberi tahu misi Tuan ini kepada siapapun karena jika Tuan mengatakannya sekali saja maka saat itu juga “Kontrak Jiwa” yang berada didada Tuan akan mengaktifkan mantra untuk meledakkan Jantung Tuan seketika… setidaknya itu semua larangan yang diberikan kepada Tuan>


“Hmmm~ kalo dipikir-pikir larangannya udah ga aneh juga ya… kalo di inget-inget setiap Film yang temanya ngerubah masa lalu juga pasti larangannya Cuma fokus di yang terakhir itu aja”


Setelah selesai memasukkan seluruh barang bawaannya kedalam Shoulder Bag, Rio pun berdiri dan bersiap untuk berangkat menuju ke [Kekaisaran Mangaka Sinanoide] selagi berkata—


“Kalo udah gini sih sekalian aja…”


<Sekalian ? Apanya yang Sekalian Tuan ?>


“Lu Bodoh ya ? bukannya udah jelas—”


Selagi tersenyum dengan penuh provokasi, Rio pun mendeklarasikan hal ini tanpa rasa ragu sedikit pun dan malah sebaliknya, pandangannya lurus menatap kearah langit—


“—Biar gua rubah semua Sejarah tentang [Kekaisaran Mangaka Sinanoide] ini jadi sebuah Kekaisaran yang akan jadi Pusat dari [Furia]… pusat dari awal peradaban saat ini dan…”


Terdiam sesaat selagi ia----Rio melangkahkan langkah pertamanya dalam merubah sejarah, ia pun melanjutkan ucapannya “…yang pasti Udah jelas Suka-suka gua ngerubahnya 8P”

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
 
close
   
close