P.S:
Maaf hari ini telat karena ada berbagai urusan di RL, tapi untung aja udah selesai, silahkan dinikmati pertarungan Akhir antara Rio dan salah satu karakter yang juga OP, Jatmiko
satu lagi, sehabis chapter ini, kita akan memasuki Epilog untuk Arc 1...
Jadi Support terus ya!
Chapter 35 – Rio Vs Kruzgar VIII
(Final)
[3rd Person Point of View]
“Oioioi!
Suara apaan tuh?”
“Mas
Jat! Sepertinya pilihan kita untuk segera menuju kearah datangnya suara ledakan
itu adalah pilihan yang tepat”
“Jat-jat!”
“Ma-mas
Jat! Itu didepan!”
“Uuu~”
Tidak
jauh dari tempat dimana pertarungan Rio berlangsung, Jatmiko, Pocong, Kunti, [The Tuyuls], dan juga seorang [Svregna] wanita, yang saat ini sedang
digendong oleh Kunti, sedang berlari menuju kearah datangnya suara ledakan yang
diciptakan oleh Rey beberapa saat lalu. Mereka semua pada awalnya terkejut
dengan jumlah [Mana] yang sangat
besar berasal dari arah langit sebelum ledakan besar itu terjadi. Tidak hanya
suara ledakan saja, dampak yang ditimbulkan oleh tekanan angin akibat ledakan
tersebut membuat pepohonan beterbangan kesegala arah dengan skala yang luas.
Melihat
hal ini, Jatmiko segera menatap seluruh temannya. Membalasnya dengan tatapan
serius, Jatmiko segera pergi bersama mereka semua menuju kearah datangnya ledakan.
Sebenarnya apa yang terjadi disini?
Setidaknya
itulah yang dipikirkan oleh Jatmiko. Tersasar beberapa hari di [Crept] dan saat ia keluar, semuanya
telah berubah dan terlebih lagi, dialah yang bertanggung jawab atas [Quest] pengamatan dan penyelidikan ini.
Nanti bagaimana ane ngelaporinnya?
Selagi
sedikit memasang muka cemas, Jatmiko tetap berlari menuju kearah datangnya
ledakan. Entah apa yang menantinya, Jatmiko sudah terbiasa dengan hal-hal
merepotkan seperti itu.
“Ma-mas
Jat, itu… kan?”
“Kawah?!”
Melihat
kearah cekungan yang ditunjukkan oleh Tuyul yang menggunakan celana hijau,
Jatmiko tersentak kaget. Dihadapannya ia melihat sebuah kawah besar tercipta. Tidak
berhenti disitu, ia melihat seorang yang tidak asing baginya sedang berdiri
dipinggiran kawah selagi tersenyum. Entah apa yang lelaki berbadan besar itu
gumamkan, Jatmiko tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
Rey?! Kenapa malah bikin kacau disini? Ane dengar
dia lagi ambil [Secret - Quest]?!
Dihadapannya,
adalah seorang yang Jatmiko kenal. Dia adalah seorang mantan penguasa gunung
dan juga raja dari para bandit, Rey Kruzgar.
Melihat
hal ini membuat Jatmiko menepuk keningnya dengan telapak tangan kirinya selagi
mulutnya terbuka lebar. Setelah dia menyerahkan diri karena sudah bosan
menjalani kehidupan sebagai penguasa gunung, ia pun menyerahkan dirinya
ditemani oleh beberapa anak buah yang setia kepadanya. Walau pada awalnya dia
akan mengalami eksekusi mati namun karena campur tangan ketua [Guild] iapun akhirnya diselamatkan dan
menjadi seorang Petualang dengan peringkat “G”. oleh karena itu iapun berjanji
untuk mematuhi seluruh aturan [Guild]
untuk
melindungi kesehariannya namun,
“Ngapain
malah nambah beban ane aja, dasar Kampret!”
Seketika
Jatmiko ingin memarahi Rey, ia melihat sesuatu yang membuatny lebih terkejut
lagi. Ia melihat sebuah batu besar diarahkan secara bertubi-tubi menuju kearah
Rey tanpa henti sehingga membuatnya terpaksa bertahan mundur sepihak. Bagaikan sebuah
“Gattling Gun”, batu besar itu terus melesat
dengan sangat kencang kearah Rey. Tanpa menyisakan sedikitpun jarak untuk
bersantai, batu besar itu terus menerjang bagaikan badai kearah Rey sehingga
membuatnya bertahan sekuat tenaga.
“Ma-mas
Jat! Kalau begini terus…”
“Jat-jat,
si Om pasti mati tuh!”
Mendengar
kekhawatiran dari [The Tuyuls]
membuat Jatmiko bersiap untuk mengambil tindakan. Tanpa berpikir panjang, Jatmiko
segera berdiri dan menjulurkan tangannya kearah [The Tuyuls] dan Pocong.
“Mas
Poc! [Sword Ghost]”
“Siap!”
Sesaat
Jatmiko memanggil Pocong, untuk kedua kalinya Pocong mengubah bentuknya dan
kembali menjadi pedang yang dikelilingi oleh api biru serta kabut aneh kembali
menyebar disekitar tubuh Jatmiko. Ini adalah kekuatan yang berasal dari pedang
pemburu arwah, [Sword Ghost].
“[The Tuyuls]! [Spirit Sneaker]”
“O-oke!”
“Aye-aye!”
Kali
ini, sekujur tubuh [The Tuyuls]
mulai berubah dan memancarkan sebuah cahaya berwarna biru dan hijau. Semakin lama
cahaya yang dipancarkan semakin terang sehingga membuat mereka terlihat menjadi
sebuah cahaya merah dan hijau. Tidak lama setelah itu, kedua cahaya dihadapan
Jatmiko mulai mengelilingi kedua kakinya dari menghasilkan sebuah sepatu dengan
bola-bola Arwah disekitarnya. Dikaki kirinya 3 buah bola arwah berwarna hijau
berada disamping kirinya dan kaki kanannya terdapat 3 buah bola arwah berwarna
merah disamping kanan kakinya. Ini adalah sepatu yang dapat membuat Jatmiko
bergerak dengan kecepatan arwah, [Spirit
Sneaker].
“Mbak
Kun, Tolong titip itu anak ya!”
“Muu!”
Walau
memperlihatkan wajah tidak senang, Kunti tetap menganggukkan kepalanya selagi
mengerutkan alis dan menggembungkan kedua pipinya. Mengabaikan hal itu, Jatmiko
segera menuju kearah Rey.
Tapi sebelum itu…
“[The Tuyuls]! Hancurkan batu yang
mengarah kearah Rey dengan [Explosive
Spirit Ball]”
“Aye-Aye!”
Mendengar
permintaan Jatmiko, beberapa bola api segera dilepaskan menuju kearah batu-batu
yang sedang melesat kearah Rey. Tentu saja pada saat itu Rey yang sedang
kesulitan tidak menyadari bantuan dari Jatmiko sehingga ia mengira bahwa
bola-bola api itu diarahkan oleh Rio. Tentu saja, Rey dengan segera
menghancurkan bola-bola api itu beberapa kali sehingga membuatnya terkena
ledakan bola api yang terbuat dari arwah tersebut dan akhirnya terjatuh tak
sadarkan diri.
“!”
Disaat
Jatmiko tiba, ia melihat kondisi Rey yang sudah babak belur terkena ledakan,
tentu saja akibat bola api Jatmiko dan tidak ada hubungannya dengan Rio, dan tak
sadarkan diri. Tidak berhenti disitu, ia merasakan sebuah tekanan [Mana] yang lebih besar menuju
kearahnya. Dialihkan pandangannya, ia melihat sebuah spiral api besar, tipis,
dan juga berdaya ledak tinggi menuju kearahnya… lebih tepatnya menuju kearah
Rey.
Serius nih?!
“[Ghost Mist – Spirit Eater]”
Secara reflek, Jatmiko segera
menggunakan salah satu kemampuan dari pedang arwah.
[Ghost Mist – Spirit Eater] atau kabut iblis pemakan arwah,
kemampuan yang berguna untuk menetralkan kemampuan apapun yang memiliki element
arwah atau [Spirit] dengan kata lain
kabut penghancur elemen atau [Elemental
Vanisher].
Seketika spiral api itu bersentuhan
langsung dengan kabut yang diciptakan oleh Jatmiko, disaat itu pula spiral api
itu mulai terdegradasi dan segera menghilang diudara. Berkali-kali hal ini
terjadi dan tidak sedikitpun menunjukkan tanda-tanda dari serangan ini akan
berakhir.
Sebenarnya
seberapa banyak [Mana] yang dimiliki
itu orang?! Gak ada habisnya Kampret!
Walaupun Jatmiko menggerutu,
sebenarnya Jatmiko juga tidak sepenuhnya terganggu. Hal ini dapat dilihat dari
sifatnya yang santai dan saat ini bahkan ia beristirahat dan menepuk-nepuk pipi
Rey dengan santainya untuk membangunkannya. Tentu saja Rey yang sudah tak
sadarkan diri tidak merespon sedikitpun.
“Uwaa~ kalau begini terus bisa
gawat nih? Ceramahnya bisa tambah panjang nih nanti”
Memasang muka yang jelas-jelas mengisyaratkan
“Merepotkan”, Jatmiko segera mengetukkan kaki kanannya ketanah sebanyak 2 kali
dan, seketika itu pula ia berada dihadapan seorang lelaki berambut ungu dengan
kaos putih dan juga celana basket berwarna biru yang sedang tersenyum sinis. Dilihat
dari manapun anak lelaki dihadapannya ini adalah orang jahat yang menyebabkan
semua kehancuran dihutan ini.
“Oi! Ente ngapain ngehancurin hu—uwa!”
“Berisik! Lu pasti bawahan si
Sialan itu kan?!”
Mengabaikan Jatmiko, anak lelaki
berambut ungu itu segera menyerangnya dengan Spiral api yang tiba-tiba saja
muncul dihadapan mata Jatmiko.
Serius?!
Tanpa mantra?!
Melihat hal ini, Jatmiko segera
melepaskan [Ghost Mist] sekali lagi
dan disaat itu pula spiral api dihadapannya memudar seketika. Tanpa pikir
panjang ia berusaha untuk menyerang anak laki-laki itu dari arah belakang
dengan kemampuan [Ghost Step]. Ini adalah
kemampuan yang ia gunakan untuk berpindah tempat secara cepat sebelumnya. Namun
kelemahannya adalah ia harus menunggu beberapa saat setelah menggunakan [Spirit Sneaker] oleh karena itu ia
tidak menggunakannya beberapa saat yang lalu.
“Ap—!”
“Ha?!”
Terkena serangan telak dari
Jatmiko, anak laki-laki itu, Rio, hanya terdiam ditempat tidak tergores
sedikitpun. Hal ini jelas membuat Jatmiko tercengan. Namun tidak lama setelah
itu ia segera mundur beberapa langkah dan segera melancarkan serangannya
berkali-kali serta dikombinasikan dengan langkahnya yang super cepat sehingga
membuatnya tidak bisa terkena serangan dari Rio. Disisi lain, Rio telah
menghentikan serangannya terhadap Rey dan saat ini terfokus kepada Jatmiko. Tidak
berhenti disitu, Rio menggunakan kemampuan dengan kekuatan besar seperti itu
bagaikan tidak akan pernah kehabisan [Mana]
sedikitpun.
Tidak
salah lagi, ini orang… [Revancy]
Sampai pada kemungkinan itu,
Jatmiko yang sejak tadi berhasil menghentikan seluruh serangan Rio masih
berusaha untuk mengukur kemampuan Rio.
Tapi seakan-akan memecahkan keadaan
stagnan diantara mereka berdua, Rio segera menuju kearah Jatmiko dan sesaat ia
akan menggunakan langkah cepatnya, spiral api sengaja diledakkan oleh Rio tepat
dibawah kaki Jatmiko sehingga ia kehilangan keseimbangannya. Tidak
menyia-nyiakan keadaan ini, Rio segera mencekik leher Jatmiko dengan sangat
kuat menggunakan tangan kirinya, dan iapun mengarahkan telapak tangan kanannya
tepat sekitar 5 hingga 10 cm dari ujung pangkal hidung Jatmiko dan…
“Mati Lu!”
Sebuah Spiral Api muncul dihadapan
Jatmiko dan disaat yang bersamaan meledakkan kepala dan juga tubuh bagian atas Jatmiko
hingga tak tersisa bahkan tubuh bagian bawah mulai dari perut hingga kaki mulai
meleleh menjadi tak berbentuk. Benar-benar pemandangan yang mengerikan untuk
dilihat.
“Ha… hahahaha!”
Rio pun tertawa lepas. Mata ungunya
yang menyala terang bagaikan orang gila mulai bersinar semakin terang. Dan bersamaan
dengan hal itu, ia pun jatuh dan kehilangan kesadarannya.
“Huuu~ ternyata hanya dengan satu [Ghost Illusion], sudah cukup untuk
mengalihkan perhatiannya”
Dari atas pohon, Jatmiko hanya bisa
duduk santai dan tersenyum karena tidak perlu mengeluarkan kemampuan aslinya.
Apa yang dilawan oleh Rio beberapa
saat lalu adalah [Ghost Illusion]
yang dibuat oleh Jatmiko sesaat ia tiba dihadapan Rio dan bersiap menyerangnya
dari belakang. Jatmiko dalam sekejap berpindah keatas dahan pohon dan hanya
duduk memperhatikan pertarungan selagi
menguap beberapa kali. Disaat ia sudah merasa bosan, Jatmiko menggunakan [Ghost Mist – Spirit Retriever] untuk
menghilangkan kesadaran Rio tanpa disadari oleh Rio. Dengan kata lain, Jatmiko
menemukan sebuah “lubang” dari kemampuan pertahanan Rio yang terbilang “hampir”
mustahil untuk ditembus dan ia menembusnya selagi menguap dari atas dahan pohon.
“Haaa~ ayo kembali, Ane mulai
ngantuk nih!”
—Dan begitulah akhirnya pertarungan
panjang di hutan [Skyp] pun berakhir
tanpa korban jiwa sedikitpun.