Sunday, February 12, 2017

[Nusantara] Chapter 33 - Rio Vs Kruzgar VI


Chapter 33 – Rio Vs Kruzgar VI

            [3rd Person Point of View]

            Suara ledakan besar terdengar dari arah Timur hutan. Suara ledakan yang sangat besar ini membuat hewan yang berada disekitar hutan [Skyp] berlari ketakutan ke luar hutan.

            “Kuhahaha!”

            Ditengah keheningan akibat ledakan yang terjadi beberapa saat yang lalu, Suara tawa seorang lelaki terdengar sangat keras menggema hampir keseluruh area hutan bagian Timur.

            Didepan tempat ia berdiri, sebuah cekungan besar tercipta akibat ledakan besar yang terjadi beberapa saat lalu. didalam cekungan itu terlihat sebuah aliran magma kecil yang tercipta akibat batu yang telah melebur akibat suhu panas yang sangat tinggi.

            Sepertinya kali ini riwayat bocah itu sudah benar-benar tamat

            Setidaknya hal itulah yang terlintas dipikiran lelaki dengan pakaian berwarna hijau itu, Rey.

            Cekungan besar yang berada dihadapannya itu adalah hasil dari kemampuan yang ia kerahkan untuk menghabisi anak remaja dengan rambut berwarna ungu, Rio.

            “Kuh… sayang sekali, bahkan mayatnya pun sudah tidak tersisa lagi”

            Hmm? Tunggu sebentar… mayatnya… sudah tidak bersisa lagi? Sial! Hal itu tidak mungkin… dilihat dari kemampuan bertahannya itu, seharusnya ia masih meninggalkan kerangka tubuhnya!

            Menyadari hal yang ganjil dihadapannya, Rey mulai bersiaga kembali. Baginya yang sudah melihat kemampuan bertahan Rio membuat dirinya yakin jika ia berhasil selamat dari serangannya.

            Dialihkan matanya kearah sekitarnya beberapa kali namun ia masih tidak dapat menemukan keberadaan dimana Rio berada saat ini.

            “Sial! Dimana bocah itu berada saat ini?”

            Selagi ia meningkatkan kewaspadaannya, Rey mulai bersiap untuk menggunakan kemampuan [Firo Assets] sekali lagi untuk meningkatkan perlindungannya. Ia melakukan hal ini karena mengingat senyum yang ditunjukkan oleh Rio disaat ledakan pertama dari kemampuan [Phyro Explosion].

            Sial! Sebenarnya apa yang terjadi? Kemana bocah itu pergi? Jangan bilang ia melarikan diri?!

            Geram dengan tingkah Rio, Rey bersiap untuk mengerjarnya namun,

            “Ack!”

            Sebelum ia meninggalkan tempatnya berada, sebuah batu besar berukuran 4 hingga 8 kali lebih besar menghantam tubuhnya sehingga membuatnya terpental sangat jauh. Tidak berhenti disitu, beberapa batu besar dengan ukuran yang sama kembali menerjang tubuhnya. Satu… dua… tiga… empat… lima kali batu dengan ukuran yang sama mengenainya secara beruntun.

            “Ugh!”

            Sial! Sebenarnya apa yang terjadi?! Dari mana batu ini datang?!

            Kebingungan dengan serangan yang mengenainya secara tiba-tiba, Rey segera berusaha utuk membenarkan posisinya. Namun, karena serangan dari arah kiri Rey secara beruntun mengenai tubuhnya membuat ia kehilangan keseimbangan dan terus terpental semakin lama semakin jauh dan juga semakin cepat.

            Secara perlahan kemampuan [Firo Assets] yang saat ini ia gunakan berkurang secara cepat karena menahan serangan batu besar secara beruntun.

            Tunggu sebentar?! Kenapa [Firo Assets] terkikis begitu cepat?!

            Disaat ia sedang kebingungan karena kemampuan yang seharusnya bertahan hingga beberapa puluh menit kedepan menghilang begitu cepat, Rey mulai kehabisan akal dengan apa yang sebenarnya terjadi. Disaat ia mulai dapat menyeimbangkan tubuhnya kembali, ia segera menebas batu besar yang akan mengenai tubuhnya lagi.

            Ditebas olehnya satu persatu batu yang menuju kearahnya. Berkali-kali ia menebas batu yang mengarah kepadanya namun apa yang ia dapat hanyalah rasa lelah ditubuhnya. Tidak ada tanda-tanda bahwa batu tersebut akan berhenti menyerangnya.

            Sebenarnya seberapa banyak [Mana] yang dimiliki oleh bocah itu hingga dapat membuat batu besar sebanyak ini?!

            Batu yang ditebas Rey hingga saat ini sudah mencapai puluhan. Bukannya ia tidak ingin menghindarinya dengan cara melompat kekiri, kekanan, maupun keatas namun batu yang menuju kearahnya menutupi seluruh arah tersebut. Lebih tepatnya total batu yang menuju kearahnya adalah 6 buah batu besar dengan ukuran yang sama dengan apa yang ia tebas saat ini.

            Sial! Kalau begini terus aku akan mati karena kelelahan terlebih dahulu!

            Disaat ia mulai kelelahan, kemampuan bertahannya, [Firo Assets] menghilang seutuhnya. Menyadari hal ini Rey mulai merasa sangat kelelahan dan kesabarannya mulai menghilang secara perlahan-lahan. Bukannya ia tidak mau untuk mengaktifkan kemampuannya lagi namun ia memang tidak bisa karena [Mana] yang dimilikinya sudah mencapai batasnya.

            “Cih!”

            Kalau begini terus, aku bisa mati!

            Disaat Rey mulai berpikir mengenai hal ini, serangan batu besar semakin lama semakin cepat. Sebelum ia menyadarinya.

            Sebuah ledakan besar terjadi tepat dihadapannya.

            Ledakan besar yang terjadi akibat sebuah bola api yang menerjang kearahnya mengenai serpihan batu hasil tebasannya sehingga membuat dirinya berhasil menghindari serangan langsung dari bola api itu. Namun tidak berhenti disitu,

            “Ap—?!”

            Jangan Bercanda! Kalau satu aku masih bisa menahannya dengan pedang [Magic Sword – Phyro Elemental] tapi kalau disengajakan meledak sebelum bisa kutebas sama saja itu kekalahanku sialan!

            Seperti apa yang ia pikirkan sejumlah bola api melesat kearahnya secara bersamaan. Lebih dari 5 bola api mengarah kepadanya dan bersamaan dengan hal itu serangan dari batu besar itupun berhenti sepenuhnya.

            Seperti apa yang telah Rey perkirakan, bola api itu meledak tepat sebelum mengenai tebasan pedangnya. Dengan kata lain tujuan bola api itu adalah menyiksa Rey secara perlahan-lahan.

            Berkali-kali bola api itu mengarah kepadanya secara beruntun menggantikan serangan dari batu besar yang berhasil ia tebas beberapa saat lalu. Setiap kali bola api itu akan mengenai ujung pedangnya, bola-bola api itu seakan-akan bergerak dengan kemauannya sendiri dan menabrakkan dirinya satu sama lain sehingga meledak sebelum tertebas oleh Rey.

            Ba-bagaimana bisa [Fire Ball] memiliki kemampuan ledakan sebesar ini?! Tidak mungkin?! Aku belum pernah melihat hal ini sebelumnya?! Jangan bilang dia itu… Revancy?

            “Jangan Bercanda!”

            Disaat ia meneriakkan hal itu, tepat diatas kepalanya ia melihat sebuah bola api besar berkumpul menjadi satu seakan-akan bergabung dan berubah bentuk menjadi sebuah tabung kecil. Setelah seluruh api berkumpul menjadi satu, hal selanjutnya yang terjadi membuat Rey tercengan karenanya.

            “Ja-jangan bercanda! Serius?!”

            Ba-bagaimana bisa?! Tapi bukankah… tunggu jika ia memang seorang Revancy maka hal ini mungkin saja terjadi!

            Dihadapan Rey tabung itu berubah bentuk sekali lagi dan kedua ujungnya berputar berlawanan arah layaknya baju yang sedang diperas. Kemampuan yang berada dihadapannya saat ini adalah hal yang ia kenal dengan sangat baik, kemampuan itu adalah,

            “[Helvanya Phyro Explosion]”

Bagaimana bisa?!

Hanya satu kata itu yang bisa dikeluarkan oleh Rey. Selagi ia kelelahan untuk berdiri, serangan dari bola-bola api kecil dihadapannya telah berhenti sejak beberapa saat yang lalu. baju yang ia kenakan saat ini sudah compang-camping karena terkena gelombang ledakan bola-bola api itu. Tubuhnya yang kini telah dipenuhi oleh luka membuatnya sulit untuk bernapas. Kakinya sudah mulai bergetar karena kehilangan hampir seluruh tenaganya. Dan yang tersisa darinya saat ini hanyalah sebuah kata-kata semua yang keluar dari mulutnya,

“Iblis terkutuk!”

Setelah ia mengucapkan hal itu, dipejamkan matanya secara perlahan selagi dirinya terjatuh diatas permukaan tanah dengan beberapa batang pohon yang telah hancur disekitarnya.

Spiral api yang terpantul dimatanya beberapa saat lalu mulai berputar dan menuju kearahnya dengan sangat kencang.

Jadi inilah akhir riwayatku? Kalah ditangan seorang bocah? Benar-benar memalukan….


Beberapa saat kemudian sebuah ledakan besar yang menandingi ledakan sebelumnya terdengar kembali dihutan [Skyp] bagian Timur.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
 
close
   
close