Sunday, December 4, 2016

[Nusantara] Chapter 23 – Mas Pocong



Chapter 23 – Mas Pocong


[3rd Person Point of View – Mas Jat As Center Point]

“Mas Jat ! Sepertinya… [Magic User] yang menghancurkan tempat ini adalah seorang pengguna bertipe [Enviro]”

“Aaah, tapi jika apa yang Mas Poc katakan benar”

Sebenarnya apa alasan ia menghancurkan hutan ini ?

Saat ini Mas Jat sedang berlari kecil selagi menghindari akar pohon yang terus berusaha mengikat kakinya. Disamping Mas Jat, seorang lelaki dengan kain putih diseluruh tubuhnya menghindari seluruh serangan dari akar pohon dengan cara melompat dengan sangat lincah sehingga tidak satupun akar pohon yang berhasil menyentuh dirinya.

“Tapi Mas Jat… Sampai kapan ane harus melompat menghindari akar pohon ini terus ? Capek tahu melompat terus…”

“Mas Poc itu Pocong, kan ?! Pocong buat apa bilang kalo lompat itu capek ?! Lagian Pocong bisanya juga cuma lompat saja, kan ?!”

“Tunggu dulu, Ma Jat ! Siapa bilang Pocong bisanya cuma lompat ?! Kami melompat bukan Karena paksaan tapi Karena memang lagi jadi Trend Center saja… Makanya banyak Pocong yang melompat !”

“Serius tuh ?!”

“Nn ! Serius”

Jadi selama ini ane ditipu ?! Ane kira Pocong memang bisanya Cuma lompat doang !

Mendengar perkataan dari Mas Pocong atau yang biasa disingkat dengan sebutan Mas Poc membuat jiwa muda Mas Jat terguncang. Pada dasarnya, Mas Jat itu hanya tubuhnya saja yang dewasa namun hatinya masih sepolos anak Tk… mungkin.

“Kami juga bisa terbang kalo mau… Beberapa juga ada yang lebih memilih untuk berjalan”

“Serius Mas Poc ?!”

“Nn ! Serius Mas Jat”

Kamvret !! Ane bener bener ditipu ! Apa-apaan sama perkataan “Kami juga bisa terbang kalo mau”, bukannya mendingan terbang ?! Lagian Trend Center itu apa
?! Dunia Setan tuh punya Trend Center juga ?!

Mendengar pengakuan dari Mas Poc secara tak terduga membuat Mas Jat bertekuk lutut dan segera memukul tanah dengan tangan kanannya selagi menggigit bibir bagian bawahnya. Siapapun yang melihat keadaan dan tingkah lakunya hanya dapat berpikir bahwa ia sungguh kekanak-kanakan.

Tunggu dulu ! Sehebat apapun Pocong pasti ada batasnya… Benar juga pasti ada batasnya ! Tidak mungkin hantu bertipe pocong yang tubuhnya terikat dan dibalut dengan kain putih dapat lebih hebat dari itu ! Selain itu… Mas Poc bisa apa ?! Ane belum pernah liat dia melakukan sesuatu sendirian ?! Tadi juga… Tidak tahu bagaimana caranya tapi ia sepertinya berhasil memotong akar pohon… Ah paling Cuma kebetulan ! Pasti Cuma kebetulan !

“Hmm… Pasti itu !”

Selagi memikirkan hal tersebut, Mas Jat mengatakan hal tersebut dengan suara pelan selagi menganggukkan kepalanya. Setelah ia terlepas dari rasa kagetnya Karena fakta mengejutkan tersebut, Mas Jat segera berdiri selagi memberikan tatapan kepada Mas Pocong seakan-akan ingin mengatakan Hmmm… Jadi hanya segitu saja kemampuanmu hah ?!. Tentu saja Mas Poc yang melihat Mas Jat menatapnya seperti itu menjadi kesal tanpa alasan yang jelas. Sebuah retakan kecil layaknya urat terlihat dari muka yang hanya tersisa sedikit daging dan tulang tersebut.

“Aaah ! Satu lagi Mas Jat”

“Apa~?”

Menanggapi panggilan dari Pocong, Mas Jat menjawab dengan nada yang dapat dibilang menjijikan. Nada yang seakan-akan terlihat sedang bernyanyi namun membuat mereka yang mendengarnya secara refleks ingin menghajarnya.

“Jika sudah sampai tingkat tertentu…”

“tingkat tertentu~ apa ?”

“Kami juga bisa [Teleport] loh !”

“…”

[Suara Petir Menyambar Entah Darimana Datangnya]

Sesaat mendengar perkataan dari Pocong, Mas Jat terdiam seketika. Seakan-akan ia mendengar suara petir yang sangat besar sehingga membuat jiwanya tergucang. Ekspresi menyebalkan yang ia tunjukkan beberapa saat lalu seakan-akan menghilang tanpa jejak yang jelas. Senyumnya berubah menjadi kaku. Walaupun matanya tidak terlihat dengan jelas karena ia menghadap kedepan, tapi dari tingkah lakunya dapat disimpulkan jika matanya kini menatap kosong seakan-akan ia sudah lari dari kenyataan. Mungkin terdengar agak sedikit berlebihan namun… Begitulah keadaan Mas Jat saat ini.

“Hebat kan Mas Jat ! Selain itu…”

            “…t…”

“Bahkan… Jika Mas Jat memperhatikannya, dibeberapa Film berkategori horor dimana Pocong jadi tokoh utamanya, Mas Jat dapat melihat adegan dimana Pocong dapat muncul tiba-tiba dan bahkan menghilang secara tiba-tiba, ya kan ?”

“…port…”

“Walaupun ane sendiri juga gak tau kenapa manusia bisa mengetahui kemampuan yang hanya dimiliki beberapa Pocong top didunia hantu, tapi contohnya memang seperti itu Mas Jat !”

            “…[Teleport]…”

            “Mas… Jat ?”

            Mas Pocong yang tidak peka dengan keadaan dari Mas Jat yang sejak tadi terdiam, terus berbicara layaknya sebuah senapan mesin yang terus menembakan 200 peluru dengan kecepatan tinggi tanpa berhenti sedikitpun hingga pelurunya habis ataupun Overheat itu tidak mendapatkan sedikitpun jawaban dari Mas Jat.

            Disisi lain, Mas Jat hanya bergumam dengan suara kecil yang bahkan tidak dapat didengar oleh Pocong. Sangat kecil namun apa yang ia katakana sejak tadi hanyalah mengulang-ulang satu kata…”[Teleport]”.

            Kemampuan yang menjadi roman para lelaki diseluruh dunia. Kemampuan yang tidak semua orang dapat menggunakannya. Kemampuan yang digolongkan kedalam kategori [Banned Ancient Magic]. Kemampuan yang bahkan dapat menggulingkan sebuah negara dan bahkan dapat menyebabkan perpecahan antar negara hanya untuk mendapatkan pengguna kemampuan tersebut.

            Dan dari semua orang… Dia… Ras dia… Pocong… Bisa Menggunakannya ?!

            “Haha… Hahahaha… Sudah jelas itu tidak mungkin, kan ?!”

“Mas Jat ?! Sejujurnya saya tidak mengerti mengapa Mas Jat tiba-tiba murung tapi, do-don’t mind…”

Mendengar Pocong yang berusaha menghiburnya, hanya membuat Mas Jat tambah terpuruk. Hal ini membuat Mas Jat hanya bisa tersenyum pahit.

[10 Menit Kemudian]

“Haaaaaa~ fuuuu~ Sip”

Lupakan masalah sepele itu, sekarang ada hal yang lebih penting

Setelah menarik napas panjang, Mas Jat yang sejak tadi sudah berada diluar jangkauan dari kemampuan [Enviro – Schrin (Bind)] mulai memperhatikan daerah disekitarnya yang secara tiba-tiba menjadi sunyi. Sikap Mas Jat sama sekali tidak berubah sejak pertama kali ia melihat keadaan hutan [Skyp] bagian Timur yang telah hancur berantakan. Walaupun terlihat panik diluar namun, didalam ia sebenarnya sangatlah tenang. Hal ini sudah cukup dibuktikan dengan sifat santai yang ia perlihatkan sejak tadi. Selain itu, walau ia sempat kaget Karena fakta mengejutkan dari Pocong, senyumnya tidak menghilang sedikitpun dari mukanya.

“Mas Poc !”

“Hmmm…”

“Sepertinya, kita sudah terkepung”

“Mas Jat…”

“Hmmm ?”

“Pft…! Mas Jat baru sadar”

“Grrrrr…”

Kamvret… Mas Poc kayaknya mau ketawa puas banget ini ya ?!

Seperti apa yang Mas Poc konfirmasi, saat ini disekeliling Mas Jat dan Mas pocong terdapat 9 bandit yang sedang mengitari mereka. Mereka semua dilihat dari manapun sudah bersiap untuk menyerang Mas Jat dan juga Mas Poc dari segala arah. Jika dilihat dari bekas memar yang berada disekujur tubuh mereka—

“Sepertinya… mereka juga korban, ya ?”

Terlebih lagi… korban yang berusaha mencari korban lainnya, kah ? Haaaa~ Kenapa selalu ada misi tambahan disaat ane sedang menjalankan misi dari [Guild], sih ?


0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
 
close
   
close